Bertempat di Betang Sei Pasah Kuala Kapuas, Kabupate Kapuas, Kalimatan Timur, Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) menggelar kegiatan Sosialisasi Kesetaraan dan Keadilan Gender.
Kegiatan tersebut dihadiri Menteri PPPA Bintang Puspayoga dan Ketua Umum LPDN Nyelong Inga Simon. Hadir juga LPDN dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kota Palangkaraya, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Katingan, Pemda Kapuas, dan anggota DPRD beserta masyarakat di Sei Pasah.
Nyelong Inga Simon menyampaikan, LPDN merupakan wadah bagi perempuan Dayak diberi julukan Intan Kanuah Tapusak-Lingu , yang menggambarkan perempuan Dayak dengan kecantikannya yang diakui dunia, punya kecerdasan dan kegigihan yang luar biasa. Wadah ini dimaksudkan untuk mengajak semua perempuan Dayak mengoptimalkan daya juang bagi bangsa dan negara, yang adil, mandiri dan sejahtera.
Nyelong Inga Simon yang juga Caleg dari PDIP untuk DPRD Kalteng nomor urut 2 di Dapil Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini menjelaskan, sosialisasi kesetaraan dan keadilan gender tersebut menitikberatkan pada pemberdayaan dan ekspor UMKM kreasi perempuan Dayak dengan sentuhan kearifan lokal, Kolaborasi pemberdayaan perempuan dan anak di Kabupaten Kapuas, Peran Perempuan Dayak dalam Pembangunan IKN secara khusus dan dalam segala bentuk eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan di Bumi Borneo.
Kesetaraan dan keadilan gender di sini adalah bagaimana perempuan Dayak senantiasa dilibatkan dalam dalam hal menjaga hutan di Indonesia secara umum dan secara khusus di Kalimantan. Sebab, perempuan Dayak memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian, serta pemberdayaan lingkungan dan hutan. Tak hanya sebatas pembangunan IKN, namun juga termasuk food estate, perkebunan sawit, dan lainnya diharapkan juga selaras dengan aspek sosial ekonomi dari perempuan Dayak, ungkap Ketum LPDN ini, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (26/9).
Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyatakan, strategi pengarusutamaan gender (PUG) untuk kesetaraan dan keadilan gender harus terus disosialisasikan agar perempuan mendapatkan pengetahuan tentang potensi diri, kesempatan bekerja, posisi pengambilan keputusan serta peluang untuk berusaha. Dia menyatakan, perempuan Dayak memiliki daya juang yang tinggi dan menghormati budaya lokal tempat mereka berpijak.
Enam juta perempuan itu jumlah yang besar dengan potensi diri luar biasa dan harus mendapatkan pendampingan. Perempuan bukan sosok yang lemah. Kekuatan perempuan itu nyata jika sesama perempuan saling mendukung dan saling memotivasi untuk maju bersama. Memang harus diakui, budaya patriarki masih menjadi penghalang utama dan harus kita upayakan untuk diminimalisir. Saat ini, sudah banyak perempuan berkiprah, mandiri secara ekonomi dan terlibat dalam pembangunan. Kemandirian perempuan Dayak harus terus dipertahankan, ucap Menteri Bintang.
Bintang berharap, LPDN dapat menjadi mitra strategis Kementerian PPPA untuk bisa bersama-sama menyelesaikan isu perempuan dan anak dan membawa perempuan Dayak berdaya secara ekonomi. Dia menyatakan, jika perempuan berdaya secara ekonomi dan memiliki pengetahuan kesetaraan gender, mereka akan punya posisi tawar, baik di dalam keluarga ataupun di masyarakat.
Secara tidak langsung mereka memiliki peluang untuk tidak menjadi korban kekerasan, tidak mudah terjerumus menjadi korban eksploitasi dan mencegah terjadinya perkawinan anak. Kewirausahaan berperspektif gender ini adalah hulu dari semua persoalan perempuan dan anak. Kami tunggu kerja nyata dari LPDN, tutup Menteri Bintang.